Sewa Kantor Virtual Bandung
Sabtu, 01 Agustus 2015
Virtual Office di Bandung Tetap Tumbu
Meski sektor usaha properti secara makro melambat, namun kalangan pengusaha sewa kantor dengan konsep virtual officemenilai terus tumbuhnya kebutuhan pasar. Terlebih dengan sokongan industri kreatif di Kota Bandung.
Muh Andi Aulia, Chief Operation Coworking Space, menilai kebutuhan pasar akan sewa kantor akan tetap ada, terlebih bagi kalangan pengusaha pemula (start up) dan freelancer di Kota Bandung karena banyak fasilitas yang didapatkan dengan layanan bisnis properti tersebut.
“Iklim wirausaha di Bandung saya nilai semakin tumbuh, disitulah bisnis seperti ini semakin direspons pasar,” ujar Andi. Keberadaan bisnis virtual office tentu sangat dekat dengan kebutuhan industri kreatif yang tumbuh di Kota Bandung. Pasalnya dengan layanan tersebut, konsumen bisa menekan pengeluaran berlebih dengan menyewa bangunan kantor secara utuh. Perkembangan bisnis virtual officedi Bandung telah dikenal cukup lama atau sekitar 2008 lalu.
Ruang-ruang kerja tersebut seakan menjadi alternatif bagi pekerja kreatif yang biasa melakukan rutinitas kerjanya di kos-kosan atau kafe. Dengan layanan konsep virtual office, semua member atau konsumen bisa mendapatkan ruang aktivitas kerja, alamat, dan nama tempat atau gedung, fasilitas mailing list, dan telepon.
“Bisnis ini saya nilai akan terus berkembang ke depannya karena mereka yang merintis usaha akan membutuhkan layanan seperti ini,” ujarnya. Soal kenyamanan, tentu ada fasilitas lebih yang bisa didapat konsumen mulai dari akses internet yang cepat, komunitas, dan relasi dalam mengembangkan bisnis. “Selain menekan biaya pengeluaran, dengan layanan ini konsumen bisa bekerja sama dan saling membantu dalam mengembangkan bisnis,” ungkap Andi.
Meski perkembangan usaha properti saat ini melambat, Andi menilai layanan ini tetap dibutuhkan di Kota Bandung. Selain karena kota ini dikenal dengan industri kreatif, pertumbuhan komunitasnya pun dinilai akan terus memberi angin segar kepada jenis usaha tersebut. “Konsumen tentu lebih efisien. Mereka bisa menyewa dalam hitungan jam, hari, bulan sesuai kebutuhan mereka,” ucapnya.
Seperti diketahui, melambatnya usaha properti juga terlihat dari capaian angka sewa apartemen. Head of Research and Advisory Cushmand and Wakefield Arief Rahardjo mengatakan, sewa apartemen di kuartal II mengalami penurun - an.Tingkat hunian apartemen sewa turun sekira 2,7 persen dibandingkan kuartal sebelumnya menjadi 61,46 persen. “Banyak ekspatriat yang pindah dari apartemen dia yang sekarang ke apartemen yang lebih kecil yang harga sewanya lebih murah,” ujar Arief.
Karena dampak tersebut, pihaknya menambahkan jika ke depannya banyak apartemen yang akan mengalami koreksi harga. “Apartemen servis dan apartemen khusus sewa mengalami penurunan sebesar 0,4 dan 0,3 pesen menjadi USD28,2 dan USD18,3 /m2 per bulan,” ucapnya.
Heru muthahari/ okezone
sumber : http://www.koran-sindo.com/read/1026773/151/bisnis-virtual-office-di-bandung-tetap-tumbuh-1438049692
Minggu, 05 Juli 2015
7 Tipe Freelancer, dari Karyawan sampai Entrepreneur
“Apa sih sebenarnya arti Freelance?” menurut Google Translate (English-Indonesia) kata “Freelance” artinya “bekerja sendiri, berusaha sendiri (verb)” atau “pekerja bebas (noun)”.
“Sebenarnya siapa saja yang bisa disebut sebagai freelancer?” menurut wikipedia:
Tenaga lepas atau pekerja lepas (Bahasa Inggris: freelance), adalah seseorang yang bekerja sendiri dan tidak berkomitmen kepada majikan jangka panjang tertentu
Pengertian tersebut masih belum bisa menggambarkan dengan jelas pertanyaan: “Sebenarnya siapa saja yang bisa disebut sebagai freelancer?”. Mungkin kita memiliki pemahaman yang berbeda mengenai hal ini, karena itu ada baiknya kita mendeskripsikan tipe-tipe freelancer yang kita jumpai, agar kita tidak terjebak dalam wilayah abu-abu karena tidak tahu sebenarnya dimana posisi freelancer. Baiklah coba kita cari jawabannya berdasarkan pengalaman sendiri. Untuk memudahkan menjawab pertanyaan tersebut, saya ingin mengelompokkan freelancer menjadi beberapa tipe seperti di bawah ini:
- Freelancer Part Time
Adalah freelancer paruh waktu, bisa jadi freelance ini adalah karyawan full time di perusahaan tertentu, orang kantoran, pegawai swasta, atau mungkin seorang pegawai negeri sipil (PNS). Freelance tipe ini memiliki waktu tetap, misalnya 8 jam/hari di kantornya (jam kerja). Di luar jam kerja (di luar kantor) mereka memiliki kerja sampingan sebagai freelancer. Bisa jadi mendapat ijin atau tidak dari kantor.
- Freelancer Remote Worker
Adalah orang yang bekerja jarak jauh, mereka dikontrak oleh perusahaan tertentu (lokal atau asing) untuk menjadi karyawan / pegawai atau tim tanpa perlu datang ke kantor, misalnya kantornya ada di Afrika atau di Bandung atau di Jakarta, sedangkan dia tinggal di Malang. Sehari-hari freelancer tipe ini bisa mengerjakan pekerjaan kantor di rumah, mereka berkomunikasi dengan rekan kantornya melalui internet, misalnya melalui e-mail, ym, skype, dll. Hasil pekerjaan berupa file di-upload melalui ftp, dropbox, dll. Sebagian dari mereka bisa mendapatkan fasilitas berupa akses internet, sampai perangkat komputer dari kantor.
- Freelancer Single Fighter
Adalah freelancer fulltime, freelancer yang sudah keluar dari kantor, freelancer ini tidak terikat dengan jam kantor, karena bukan seorang karyawan atau pegawai perusahaan tertentu. Mereka menjadi karyawan untuk dirinya sendiri, mereka mencari proyek sendiri, mencari klien sendiri, mengerjakan jobsendiri, mengatur keuangan sendiri, mengatur waktu kerja sendiri, mengatur tempat kerja sendiri, membeli peralatan kerja sendiri, hampir semuanya ditangani sendiri. Tapi kita tahu freelancer tipe ini ada batasnya, sampai berapa usia produktif untuk bisa bekerja sendiri? Dan sampai sejauh mana dia bisa me-manage pekerjaan dan keuangan dan komunikasi dengan klien secara sendiri?
- Freelancer Partner
Adalah freelancer team, ada dua orang freelancer atau lebih bergabung jadi satu team, mereka membagi divisi masing-masing, membagi tugas, misalnya ada yang bagian hubungan dengan klien, ada yang bagian produksi, ada yang bagian mengatur keuangan, ada yang bagian copywriting / publikasi, dan lain lain. Mereka mencari klien atau proyek untuk dikerjakan satu-persatu bersama-sama dan hasil kerjanya dibagi bersama. Freelancer tipe ini biasanya membuat studio freelancer atau tempat kerja bersama.
- Freelancer Startuper
Adalah tipe freelancer yang sedang trend sekarang, freelancer yang mencoba berinovasi dengan berlomba-lomba membuat produk tertentu. Produk itu di luar pekerjaan dari klien luar, produk itu disebut dengan startup. Freelancer tipe ini bisa jadi masih mengerjakan proyek-proyek dari klien tapi mereka juga memiliki proyek sendiri yang sesuai dengan potensi dan passion mereka. Diharapkanstartup tersebut dalam jangka panjang akan menjadi passive income, mendatangkan penghasilan di luar proyek dari klien.
- Freelancer Employer
Adalah seorang freelancer, atau freelancer team yang meng-hire orang lain untuk membantu mengerjakan proyek dari klien, dalam hal ini mereka sudah menjadi juragan dan sudah punya karyawan, tetapi mereka tidak sepenuhnya lepas tangan dari pekerjaan, mereka masih melakukan pekerjaan sama seperti karyawannya, hanya berbagi tugas. Bisa jadi mereka adalah freelancer startuper yang sedang mengembangkan startup-nya, dan mendapatkan dana hibah dari founding, mereka meng-hirekaryawan, menjadi juragan tetapi belum tentu menjadi pemilik perusahaan.
- Freelancer Entrepreneur
Pengertian ideal dari freelancer entrepreneur adalah “freelancer” yang sudah “mapan”, bisa jadi sudah punya kantor (studio) sendiri, sudah punya nama perusahaan (terdaftar) yang dikembangkan sejak dia jadi freelancer pemula, dan yang pasti sudah punya karyawan, hampir semua divisi pekerjaan dikerjakan oleh karyawan, dia berperan sebagai manager, sekaligus pemilik perusahaan. Dalam tahap ini sebenarnya dia bukan lagi “freelancer” tetapi “entrepreneur”. Juga termasuk dalam tipe ini belum tentu mereka yang sudah mapan, tetapi siapa saja freelancer yang memiliki jiwa wirausaha (entrepreneur), dan selalu berpikir untuk bisa menghasilkan nilai tambah (value) dari setiap apa yang mereka kerjakan.
Dari 7 tipe freelancer ini mungkin bisa disimpulkan bahwa sebenarnya “freelance adalah salah satu jalan bagaimana seorang karyawan bisa menjadi seorang entrepreneur”. Tetapi belum tentu demikian, karena faktanya ada (banyak) freelancer yang sudah enjoy di tipe tertentu walapun dia belum menjadi entrepreneuryang mapan.
Bagaimana dengan teman-teman? Kira-kira kalian adalah freelancer tipe yang mana?
Selasa, 19 Mei 2015
8 Hal Menuju Sukses
1. Passion
Lakukanlah semuanya dengan cinta, maka dunia akan
mencintaimu. Begitu pula dengan kesuksesan, lakukanlah apa yang kamu sukai,
yang kamu cintai dan percayalah bahwa kesuksesan akan mengikutimu. Pernahkah
mendengar orang sukses karena mencintai pekerjaannya? Sangat banyak pastinya.
Kalau disebutkan satu per satu tidak akan selesai-selesai.
2. Work
Kerja adalah yang membawa Anda menuju kesuksesan. Apakah
ada orang sukses yang tidak bekerja? Tidak ada orang sukses yang tidak bekerja.
Mereka adalah pekerja keras dibidangnya masing-masing. Mereka kerja sangat
keras hingga lupa waktu makan dan tidur. Orang yang mencintai pekerjaannya
pasti akan bekerja keras dipekerjaannya. Bukan karena takut kehilangan, tetapi
karena rasa cinta itulah yang membuat mereka kerja keras. Seperti kata pak
Sandiaga Uno, “4 AS, kerja cerdAS, kerja ikhAS, kerja kerAS, kerja tuntAS”.
3. Focus
Pernah bermain kaca pembesar yang diletakkan di atas
kertas yang disinari cahaya matahari dan kertas itu terbakar? Saya yakin
rata-rata dari yang baca pasti pernah memainkan hal tersebut. Kenapa kertas
tersebut bisa terbakar? Disitulah letak kekuatan fokus. Saat kaca pembesar
mendapatkan cahaya matahari dan kaca pembesar mendapatkan titik fokus di atas
kertas, maka cahaya dari matahari akan mencapai titik panas yang dapat membakar
kertas.
Begitu pula dengan Anda, ketika Anda fokus dengan satu
hal. Saya yakin bahwa
Anda akan menuju kesuksesan segera mungkin. Karena tidak ada orang yang sukses disemua bidang. Orang sukses dibidang mereka masing-masing.
Anda akan menuju kesuksesan segera mungkin. Karena tidak ada orang yang sukses disemua bidang. Orang sukses dibidang mereka masing-masing.
4. Push
Motivasi adalah hal yang cukup sulit untuk sebagian orang
karena tidak semua orang bisa memotivasi dirinya sendiri. Padahal motivasi
ibarat bahan bakar dari sebuah kendaraan. Bayangkan saja ada mobil ferrari
tetapi tidak ada bahan bakar untuk menjalankannya. Jalankah mobil itu? Tentu
tidak.
Sama seperti Anda. Anda memiliki potensi yang luar biasa
untuk mencapai kesuksesan. Anda adalah sebuah mobil ferrari yang sedang
menunggu bahan bakar yang diisi untuk Anda. Nah, sekarang yang menjadi
pembahasan adalah apa yang memotivasi Anda? Apa yang membuat Anda terus
bersemangat? Itulah bahan bakar Anda. Isi terus diri Anda dengan hal-hal itu.
Percayalah Anda akan menuju kesuksesan.
5. Ideas
Apa yang Anda pikirkan saat ini? Bisa jadi itu ide
brilian yang membawa Anda menuju kesuksesan. Bill Gates saat itu menemukan ide
untuk membangun Microsoftnya, Steve Jobs menemukan ide untuk membangun
Applenya. Apa ide Anda?
Saya pernah mendapatkan nasihat berupa sebuah kalimat,
“Gagasan ide sangat menentukan masa depan hidup kita.”
Apabila ada ide terlintas di benak Anda, langsung
dicatat, jangan dibiarkan menghilang. Sekali lagi ingat, ide itu sangat
menentukan kehidupan kita kedepannya.
6. Improve
Selalu mengembangkan diri sendiri, yang berarti Anda
harus selalu belajar mengenai apapun dalam kehidupan ini. Mulai dari bagaimana
menjadi seorang pemimpin, bagaimana menjadi seorang dipimpin, bagaimana
bertutur kata, bagaimana berpemikiran positif, dan lain-lain.
Semua itu harus Anda pelajari, bukan berarti Anda harus
bisa semuanya. Hidup Anda, Andalah yang mengaturnya, tidak ada yang berhak
mengaturnya. Oleh karena itu ketika Anda berbuat salah jangan pernah takut
untuk mencoba lagi, tetapi jangan melakukan kesalahan yang sama persis dengan sebelumnya
karena Anda setidaknya telah belajar dari kesalahan sebelumnya.
Untuk mencegah terjadi kesalahan yang sama persis,
cobalah Anda “tahan” sesaat sebelum melakukan atau berbicara sesuatu. Coba
pikirkan lagi apakah sudah cocok jika Anda melakukan atau berbicara hal itu.
7. Serve
Sama seperti dokter, guru, tentara dan lain-lain.
Melayani itu termasuk salah satu yang membawa Anda ke puncak kesuksesan. Ketika
Anda ingin sukses, Anda tidak bisa berharap bahwa kesuksesan itu akan datang
kepada Anda. Layani atau berikan orang nilai-nilai yang Anda punya,
percayalah bahwa Anda menuju jalan kesuksesan.
8. Persist
Rasa pantang menyerah diri Anda dalam menjalani
passion Anda akan membuahkan hasil yang sesuai. Apabila Anda
menyerah dalam menjalaninya, buah kesuksesan tidak akan pernah Anda
nikmati, begitu pula jika Anda tidak menyerah menjalaninya maka sukses
akan menghampiri Anda.
Anda harus
melewati masa-masa kegagalan dan Anda harus pantang menyerah melewati CRAP:
Criticism: dikritik oleh
orang-orang yang belum mengerti Anda sepenuhnya.
Rejection: ditolak oleh orang-orang
yang belum mengerti Anda sepenuhnya.
Assholes: para orang-orang yang
hanya bisa berkata-kata tanpa membantu Anda.
Pressure: tekanan dalam hidup Anda
menghadapi orang-orang Assholes di atas.
Silakan Anda terapkan 8 hal tersebut, semoga Anda lebih
sukses!
sumber: rangkuman
buku "The 8 Traits That Lead to Great Success"
Rabu, 13 Mei 2015
7 Kesalahan yang Sering Dilakukan Pebisnis Online
Bisnis online semakin menjamur di
dunia maya. Kelebihannya adalah karena bisnis online lebih hemat waktu
dan tenaga. Ditambah lagi transaksinya mudah dan cepat karena adanya jaringan
internet. Meskipun memiliki kelebihan tersebut, bukan berarti bisnis online ini
lebih cepat sukses dibandingkan bisnis offline. Setiap bisnis pasti
memiliki kesulitan dan risiko masing-masing dalam menjalankannya.
Lingga Buana, penulis buku Smart
Business Online mengemukakan bahwa ada 7 kesalahan yang sering dilakukan
oleh pebisnis online dalam menjalankan bisnisnya. Ketujuh kesalahan ini
bisa mengakibatkan kegagalan dan risiko kebangkrutan bagi bisnis Anda.
1. Tidak konsekuen
menjalankan rencana
Kebanyakan pengusaha online tidak
mematuhi rencana bisnis yang sudah dibuat pengusaha itu sendiri. Dalam bisnisonline,
persaingan lebih ketat dibandingkan bisnis offline. Pesaing Anda
bisa dengan cepat melakukan promo produk sejenis tiap detiknya. Jika Anda
tidak mematuhi aturan rencana yang Anda buat dan rancang, maka Anda bisa
tertinggal dalam kompetisi transaksi online ini. Artinya Anda harus
siap gagal menjalankan bisnis Anda. Apakah ini yang Anda inginkan? Tentu saja
tidak.
2. Terlalu percaya
pada internet
Transaksi menjadi lebih cepat, dan itu
karena jaringan internet. Namun sebaiknya Anda jangan terlalu percaya jika
internet bisa menunjukkan jalan tercepat menjadi kaya. Bukan berarti Anda
bisa lebih cepat mendapatkan keuntungan berbisnis online. Jika
strategi yang Anda terapkan tidak tepat, maka keuntungan yang Anda harapkan
tidak akan tercapai meskipun Anda menggunakan jaringan internet sekalipun.
3. Malas mengelola
media sosial
Rasa malas adalah hal yang wajib Anda
dihindari jika Anda ingin sukses. Saat ini banyak website bisnis yang dimiliki
pengusaha online namun tidak terawat. Ditambah lagi kontennya kurang menarik
dan informasi yang diberikan tidakup to date. Membuat akun bisnis memang
mudah, namun sulit mengelola konten yang informatif dan up to date.Apabila
Anda malas mengelola media sosial Anda, maka calon pembeli Anda akan kabur dan
memilih berbelanja di tempat lain.
4. Malas belajar
dari banyak sumber
Seorang pengusaha online harus
mengikuti perkembangan teknologi di internet jika ingin sukses. Setiap harinya
perkembangan teknologi semakin berkembang. Jika Anda tidak bisa mengikutinya,
maka Anda akan tertinggal dibandingkan pengusaha online lainnya. Sebagai
pengusaha online, Anda harus mau belajar dari banyak sumber jika tidak
ingin menjadi pengusaha online yang ‘gaptek’.
5. Setengah hati
berbisnis online
Tidak semua pengusaha online
menjadikan usaha online sebagai mata pencarian utama. Mereka cenderung
menganggap usaha online yang dijalankan sebagai usaha sampingan. Jika
memang Anda menganggapnya begitu, namun bukan berarti Anda bisa
setengah-setengah menjalankan bisnis online Anda. Meski hanya untuk
mencari penghasilan tambahan, Anda juga harus fokus agar usaha Anda mendapatkan
profit yang signifikan.
6. Mudah menyerah
Belajarlah dari kegagalan agar Anda bisa
mengambil keputusan di kemudian hari. Memang tidak mudah untuk bangkit dari
kegagalan, tapi jangan terlalu lama terpuruk dalam kegagalan. Steven
Bredley pernah berkata, “orang-orang sukses adalah mereka yang selalu bangkit
setiap kali terjatuh”.
7. Tidak menjaga
hubungan baik dengan pembeli
Kecakapan berkomunikasi dapat menjalin
hubungan dan koneksi yang baik dengan konsumen. Sebagai pengusaha, Anda harus
komuniktif dalam menjalin relasi. Meskipun transaksi telah selesai, namun ada
baiknya apabila Anda tetap menjaga hubungan baik dengan konsumen Anda. Hubungan
yang baik akan membuat konsumen melakukanrepeat order.
Anda mungkin pernah mendengar saran untuk lebih
fokus untuk memajukan karir Anda. Ini jauh lebih mudah untuk mendapatkan arahan
jika Anda dikenal sebagai "konsultan untuk organisasi nirlaba" bukan
hanya konsultan, atau "spesialis berkebun organik" daripada penata
taman generik. Memang, "niching down" adalah strategi sukses bagi
banyak pemimpin pemikiran.
Tapi bagi banyak profesional - termasuk saya
sendiri - itu bisa menyakitkan untuk memilih hanya satu aspek untuk
berkonsentrasi pada. "Orang Renaissance" berkembang pada varietas,
dan itu bisa sewenang-wenang dan kontraproduktif membatasi diri. Untungnya, ada
strategi yang sama berlaku untuk maju dalam karir Anda: menempatkan taruhan kecil
dan membiarkan pasar memandu Anda.
Beberapa tahun yang lalu, saya akan bekerja
sebagai konsultan pemasaran wiraswasta, dan ingin menulis buku - baik untuk
memenuhi tujuan pribadi lama dan juga sebagai sarana untuk menarik bisnis baru.
Tapi itu sulit untuk mengetahui apa yang harus menulis tentang. Dalam pekerjaan
konsultasi saya, saya seorang generalis, membantu klien dengan segala sesuatu
dari strategi pemasaran media sosial untuk pengembangan pesan. Dan aku punya
habisnya karir masa lalu, dari melayani sebagai juru bicara kampanye presiden
untuk membuat film dokumenter, dan dari menjadi wartawan untuk menjalankan
nirlaba advokasi bersepeda. Sulit untuk mencari tahu apa aspek dari pengalaman
saya yang harus saya menulis tentang dan - kritis - apa yang akan benar-benar
menarik minat orang lain.
Itu hanya ketika saya mulai blogging untuk
publikasi terkemuka di 2010 yang fokus saya menjelaskan. Posting kedua saya
menyumbang sekitar reinventing merek pribadi Anda - topik yang saya tertarik
karena banyak perubahan karir saya. Hal itu belum tentu dimaksudkan untuk
menjadi pernyataan definitif saya untuk dunia; itu adalah salah satu posting
blog, dari puluhan saya lakukan sebelumnya dan ratusan aku akan melakukan selanjutnya.
Tapi untuk beberapa alasan, yang satu ini
tertangkap. Ia menerima ton komentar di situs web, dan editor meminta saya
untuk menulis versi yang diperluas untuk majalah mereka. Dalam seminggu
publikasi, tiga agen sastra yang berbeda telah mengulurkan tangan kepada saya,
menanyakan apakah aku akan tertarik dalam representasi. Dua tahun kemudian,
buku saya Reinventing Anda dirilis, dan aku kemudian kuliah di seluruh dunia
tentang personal branding dan reinvention profesional.
Kadang-kadang Anda harus bereksperimen dengan
banyak ide dan melihat mana yang menempel. Mulailah dengan mengidentifikasi
topik yang Anda merasa bergairah tentang dan menempatkan taruhan kecil pada
masing-masing. Pada titik ini, fokus Anda tidak harus seperti laser; Anda dapat
menulis posting tamu untuk situs berkebun organik, membuat daftar tips bisnis
untuk posting LinkedIn, dan mengatur Meetup untuk spesialis inovasi. Cobalah
hal-hal dan melihat apa yang terbakar. Posting yang menerima paling komentar,
atau retweets, atau pertanyaan e-mail? Apa yang tampaknya untuk menangkap
imajinasi orang?
Menemukan niche Anda adalah bukan ilmu pasti,
dan Anda sering tidak akan tahu sebelumnya apa yang akan bekerja. Jika saya
telah menunggu ide yang tepat, aku mungkin masih menunggu. Sebaliknya, saya
mencoba berbagai, dan dalam proses, belajar mana yang orang peduli. Mengambil
risiko kecil seperti menciptakan portofolio modal ventura: Tidak apa-apa ketika
99 tidak membayar jika keseratus adalah sukses besar.
sumber: yea-indonesia.com
Langganan:
Postingan (Atom)